Oleh : Sanny Krisdawati AMG
Sumber : Harian Analisa
Osteoporosis adalah suatu kondisi berkurangnya masa tulang secara nyata yang berakibat rendahnya kepadatan tulang. Osteoporosis datang bagaikan rayap di pintu ataupun tiang penyangga rumah. Tak terduga. Baru jika tulang sudah keropos, patah tulang dadakan langsung menjadi gejala yang dikeluhkan. Orang-orang acap kali tidak tahu bahwa mereka menderita osteoporosis sampai ketika tulang mereka sedemikian lemahnya, regangan tubuh yang mendadak, persinggungan, ataupun jatuh menyebabkan patah tulang. Karena itu, tak berlebihan pula jika penyakit ini disebut silent disease (penyakit diam-diam).
Semua tulang sebetulnya rentan akan kelainan ini. Namun, lokasi patah tulang yang sering kali terjadi adalah di daerah leher bongkol tulang paha atas, tulang belakang dan di daerah tulang lengan bawah.
Kondisi ini erat kaitannya dengan posisi beban yang dipikul oleh tulang tersebut. Secara empiris terbukti, timbulnya patah tulang acap kali diawali sikap tubuh yang salah.
Sikap tubuh yang menyimpang saat berdiri, berjalan, ataupun mengangkat barang akan memberi tekanan yang berlebihan pada struktur tulang yang telah keropos.
Setelah kurun waktu tertentu, ketika tekanan-tekanan tersebut tidak dapat ditanggung lagi oleh tulang, terjadilah patah tulang.
Khusus daerah tulang belakang akan ditandai patahan-patahan kecil yang me-nyebabkan tulang belakang menurun secara vertikal. Tinggi badan akan menyusut dan bentuk setiap ruas berubah dari bujur sangkar menjadi segi tiga.
Jika tulang belakang yang keropos menekan saraf tulang belakan, si penderita akan menderita nyeri di pinggang yang merambat ke bagian kaki. Kalau dibiarkan dapat terjadi kelumpuhan gerak anggota kaki bawah.
Kelainan osteoporosis sebetulnya dapat diketahui lebih awal melalui peme-riksaan radiologi tulang khusus, yakni dengan teknik osteo CT-scan selain peme-riksaan laboratorium.
Tipe-tipe Osteoporosis
Secara garis besar ada 2 tipe osteoporosis, tipe primer dan tipe sekunder. Hampir seluruh kasus osteoporosis termasuk dalam tipe primer (beberapa sumber bahkan secara tegas menyimpulkan 80% dari kasus yang ada termasuk dalam tipe ini). Osteoporosis tipe primer ini masih lagi dibagi menjadi tiga subtipe : subtipe pertama, subtipe kedua dan subtipe idiophatik (tak diketahui persis penyebabnya).
Osteoporosis primer sub-tipe pertama terjadi pada wanita yang telah mengalami menopause. Subtipe kedua didapati pada mereka yang telah berusia lanjut, lebih dari 70 tahun.
Pada subtipe idiophatik, kasus osteoporosis didapati pada wanita dan pria dalam usia yang relatif jauh lebih muda. Penyebab pasti hingga kini tak diketahui secara pasti. Diduga faktor keturunan (genetika) memegang peranan penting.
Bisa saja kadar kalsium fosfat, vitamin D, hormon pengatur tulang sudah me-madai, namun karena terdapat kelainan fungsi sel-sel osteoblast dalam menjalankan kerjanya, terjadi kemunduran proses mineralisasi tulang.
Seorang wanita yang ibunya pernah mengalami patah tulang di bongkol leher tulang paha pada usia kurang dari 45 tahun ternyata memiliki resiko empat kali untuk mengalami hal yang sama dibandingkan wanita sebaya yang tidak mempunyai riwayat keluarga yang sama.
Tipe osteoporosis yang lain adalah tipe sekunder. Pada tipe ini, bukan faktor menopause, usia, ataupun sifat-sifat genetis yang menjadi biang keladinya, melainkan faktor-faktor luar seperti kehilangan hormonal (endokrin), kelainan pola makan, penggunaan obat-obatan serta gaya hidup yang tidak sehat.
Yang beresiko tinggi terkena osteoporosis.
1. Penderita Hiperpara-tiroid.
2. Penderita Hipertiroid.
3. Penderita Anoreksia Nervosa.
4. Pemakai obat kortiko-steroid dalam waktu yang lama.
5. Perokok
6. Peminum kopi berle-bihan.
7. Peminum alkohol
Mungkinkah Osteoporosis Dicegah?
Rasanya kuranglah tepat bila mengatakan osteoporosis adalah penyakit (kecuali pada kelainan yang bersifat diturunkan dan pada kelainan akibat penyakit lain).
Osteoporisis merupakan kondisi alamiah yang terjadi pada setiap orang ketika usia beranjak tua. Hingga saat ini belum juga dapat dipecahkan misteri penuaan, termasuk obat jitu untuk mencegah osteoporosis.
Hanya langkah-langkah untuk menunda proses itu yang bisa dilakukan. Mem-bentuk struktur tulang yang kuat, khususnya sebelum usia 30 tahun, merupakan cara terbaik dalam menunda pengeroposan. Gaya hidup yang sehat juga memegang peranan tak kalah penting.***
Numpang copy yach buat nambahin artikel kesehatan kita, biar bagi2 pengetahuan kepada yang lain… tkhs…