Kisah NUH : Penghancuran & Pembaruan (Kejadian 6:13-22)

1. Keadaan Umat Manusia

Kejadian 6:1-4. Hal yang burukkah ini? (Disebutkan bahwa Allah sangat tidak senang sehingga Ia memaklumatkan pehukuman – atau setidaknya 120 tahun percobaan bagi manusia.)

2. Allah Menyesal

  1. Baca Kejadian 6:5-7. Apa yang jadi problema utama dengan manusia? Mereka menjadi teramat jahat. “Segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata.”
  2. Kejahatan yang teramat besar, Allah tidak menunjuk pada tindakan tertentu – seperti membunuh – Ia menunjuk kepada pemikiran atau hati ?
    • Apakah setelah Air Bah, manusia lebih baik dari sebelumnya ?
    • Pemikiran dan hati yang jahat adalah warisan manusia dan tidak akan berobah, sampai kapanpun (Bandingkan dgn Kej 8:21)
    • Bagaimana hati dan pemikiran Saudara ?
  3. Ketika Allah sdh murka dan merencanakan kehancuran, apakah yang perlu dilakukan manusia supaya selamat ?

Yer 18:7 – 10 Ada kalanya Aku berkata tentang suatu bangsa dan tentang suatu kerajaan bahwa Aku akan mencabut, merobohkan dan membinasakannya. Tetapi apabila bangsa yang terhadap siapa Aku berkata demikian telah bertobat dari kejahatannya, maka menyesallah Aku, bahwa Aku hendak menjatuhkan malapetaka yang Kurancangkan itu terhadap mereka. Ada kalanya Aku berkata tentang suatu bangsa dan tentang suatu kerajaan bahwa Aku akan membangun dan menanam mereka. Tetapi apabila mereka melakukan apa yang jahat di depan mata-Ku dan tidak mendengarkan suara-Ku, maka menyesallah Aku, bahwa Aku hendak mendatangkan keberuntungan yang Kujanjikan itu kepada mereka. Bandingkan dgn Khotbah Yunus 3 : 1 – 10

 
3. Nuh
  1. Hal apakah dari Nuh yang Allah sukai? Kejadian 6:8-10.  Ia hidup bergaul dengan Allah [Alkitab King James Version menggunakan kata “walked” – berjalan].  Menurut saudara, apakah artinya “berjalan” dengan Allah? (Arah hidup Nuh sudah benar. Perkembangan karakternya terus meningkat.)
  2. Orang-orang kafir menyebut hal ini sebagai dongeng. Baca Kejadian 6:13-17.  Banyak orang Kristen mengangap kisah ini suatu kiasan mengenai dosa. Apakah ayat-ayat ini menjadikan cerita tersebut kedengaran seperti kiasan atau lebih menyerupai cerita sejarah? (Ini jelas-jelas merupakan suatu problema nyata yang diselesaikan secara fisik. Allah menetapkan bagaimana cara agar Nuh selamat dan memberikan petunjuk rinci sampai kepada jenis kayu yang akan digunakan dan ukuran-ukurannya secara spesifik.)
    • Menurut ayat 13, apa yang akan terjadi pada bumi? (Memusnahkan!, masapkonon)
    • Karena bumi masih ada, menurut saudara apa yang Allah maksudkan? (Kita tidak bisa memahami betapa hebatnya tempat yang mulanya Allah ciptakan bagi kita. Ingat, saat dosa hadir di bumi, Allah mengutuki tanah (Kejadian 3:17), menunjukkan bahwa bumi akan menjadi tidak ramah. Kini, Allah mengatakan Ia akan “membinasakan” bumi. Hal ini menyatakan bahwa bumi kini akan menjadi lebih tidak menyenangkan. Sewajarnya kita percaya bahwa kerusakan besar yang terjadi pada bumi itu disebabkan oleh air bah.)
  3. Baca Kejadian 6:18. Harapan apa yang Allah berikan dalam masa pehukuman tersebut? (Allah itu setia kepada orang yang setia kepada-Nya.)
    • Pasal ini tidak memuat komentar mengenai karakter istri Nuh, anak-anaknya atau menantu-menantunya. Mengapa mereka diselamatkan dari air bah? (Nampaknya hubungan mereka dengan Nuh menyelamatkan mereka, Kis 16:31 Jawab mereka: “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu.”)
    • Apakah ini suatu kebetulan, atau adakah contoh keluarga lain yang luput dari bencana karena ayah yang saleh? (Lot – 2 Petrus 2:5-8.)
    • Apakah hal ini menjadi motif lain untuk hidup saleh – bahwa kesalehan saudara dapat melindungi keluarga saudara?

4. INJIL DIGAMBARKAN OLEH BAHTERA – ZAMAN NUH
Menurut Saudara Cantik atau menarikkah Bahtera Nuh ?

  1. Pertama, Menggambarkan Kristus sebagai sesuatu yang tidak menarik.
    1. Bahtera Nuh tidak menarik sama sekali. Bahtera hanyalah sebuah kotak hitam raksasa yang terbuat dari kayu. Yang ditutupi oleh pakal hitam, baik dari luar maupun dari dalam. Tuhan berfirman: “Buatlah bagimu sebuah bahtera dari kayu gofir; bahtera itu harus kaubuat berpetak-petak dan harus kaututup dengan pakal (rohat=perekat=ter) dari luar dan dari dalam.” (Kejadian 6:14).
    2. Bahtera merupakan sebuah kotak jet hitam dengan petak-petak bertingkat. Panjangnya sekitar 500 kaki=150m. Lebarnya 90kaki=27m dan tingginya 60 kaki=18m. Bahtera itu dibangun hanya sekedar untuk mengapung dan bukan untuk berlayar. Bahtera itu sangat jelek, hitam, baik diluar maupun di dalam. Tidak ada sesuatu yang indah darinya. Ini merupakan gambaran dari Kristus. Alkitab berkata mengenai hal ini tentang Kristus: “Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknyapun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupapun tidak, sehingga kita menginginkannya. Ia dihina dan dihindari orang,  seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan. (Yesaya 53:2-3).
    3. Bukankah hal itu yang secara tepat dilihat oleh kebanyakan orang, ketika mereka berdiri memandang kepada bahtera di atas tanah, sebelum air bah datang? Ia tidak menarik atau megah. Mereka tidak memiliki minat terhadapnya. Dihina dan ditolak oleh orang-orang, sama seperti Yesus. Mereka memalingkan muka mereka dari bahtera, sama seperti mereka memalingkan muka mereka dari Yesus. Mereka memandang rendah terhadap bahtera dan tidak memiliki perhargaan terhadapnya. Itulah sebabnya mereka kemudian menolak untuk masuk ke dalam bahtera, sama seperti kemudian mereka menolak untuk datang kepada Kristus. “Bagaimana mungkin barang yang jelek dan aneh ini dapat menyelamatkan kita?” Itu
      yang telah mereka katakan. Dan hari ini banyak orang menolak untuk datang kepada Kristus dan diselamatkan karena beberapa alasan. Mereka berpikir, “Mengapa kita harus menyerahkan kehidupan kita sehari-hari dan semua kesenangan dan kesukaan kita, untuk masuk ke dalam kapal yang usang dan jelek?” Matius 24 : 37-39: “Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia”

      Ini menunjukkan kepada kita bahwa mereka tidak berhenti makan dan minum dalam pesta pora mereka. Mereka tidak mau berhenti dari pesta yang mewah dan kawin mengawinkan, manusia sangat candu akan hal tersebut pada masa itu. Mengapa mereka harus mengakhiri pesta mereka, perkumpulan mereka, tarian, minuman dan – kesenangan – hanya untuk masuk ke dalam perahu hitam yang usang di mana tidak ada kesenangan di dalammnya, pikir mereka.Tetapi mereka salah tentunya. Satu-satunya tempat yang aman di dunia, di mana kesenangan dan kesukaan lenyap selama air bah hanyalah berada di dalam bahtera. Nuh dan keluarganya memiliki persekutuan yang erat saat mereka bekerja bersama dalam merawat dan memberi makan hewan-hewan selama air masih menutupi seluruh daratan Bahtera itu adalah gereja lokal di seluruh dunia selama air bah yang mengerikan. Nuh dan ke tujuh anggota keluarganya berada dalam gereja di atas dunia pada waktu itu, dan saya rasa mereka memiliki persekutuan yang indah dan penyembahan yang penuh kasih dan menikmati hal-hal yang baik dalam bahtera.

      Kalau begitu, gereja adalah jalan bagi orang yang belum diselamatkan ? Namun pada kenyataannya, banyak orang tidak suka di gereja karena membosankan. Tidak memikat. Tidak ada minum-minuman, narkoba atau pesta-pesta sebagaimana di diskotik. Tidak bisa berjinah/selingkuh, bangunannya usang, jelek dan panas. Di sisi lain, ada orang-orang yang kerinduannya untuk tinggal di gereja sepanjang waktu (apakah Saudara ikut didalamnya?) Apa yang memikat mereka? Padahal disana tidak ada kesenangan seperti yang ditawarkan oleh dunia ini ? Apa jawaban kita, ketika ada orang bertanya mengapa harus dan betah di gereja ? Jawaban kita tentunya “gereja adalah bahtera kami. Yang menyelamatkan kami dari
      kesia-siaan dunia yang kesepian dimana kami tinggal. Sekarang kami tinggal di gereja lokal GKPS. Kami menjadi lebih baik, mendapatkan kebahagian dalam gereja dari apa yang pernah kami mungkin impikan sebelumnya! Mengapa harus kesepian! Pulanglah – ke gereja! Yang kelihatan jelek, dalam bangunan yang kelihatannya tidak nyaman, kami mendapatkan perlindungan dari dunia yang dingin dan sepi. Maukah kamu masuk dan menemukan sukacita dan persahabatan, dan tempat perlindungan yang kami dapatkan di gereja, rumah dari Allah yang hidup? Datanglah secara teratur ke dalam bahtera ini, gereja ini, dimana kamu akan menemukan kedamaian dan sukacita seperti yang telah kami temukan.

      Ya bahtera merupakan tempat yang jelek, usang tetapi ia merupakan tempat sukacita, persahabatan dan kasih. Pulanglah! Masuk ke dalam bahtera yang dianggap usang, di gereja lokal bersama dengan kami. Kamu akan diselamatkan dan mengalami kegembiraan hidup bersama kami!

  2. Yang kedua, bahtera menggambarkan Darah Kristus
    • Silahkan buka Alkitab Anda di Kejadian pasal enam ayat empat belas. Tuhan berkata kepada Nuh: “Buatlah bagimu sebuah bahtera dari kayu gofir; bahtera itu harus kaubuat berpetak-petak dan harus kaututup dengan pakal dari luar dan dari dalam” (Genesis 6:14). Seorang komentator dari golongan konservatif menerjemahkan hal itu, “dan melumurinya dengan ter luar dan dalam” (Exposition of Genesis, Baker, 1976, volume 1, p. 269). Dr. Leupold lebih lanjut memberitahukan kita tentang ruangan-ruangan dalam bahtera dan ter yang menutupinya: Kata yang digunakan untuk “sel-sel” (qinnim) juga digunakan untuk “sarang.” Konsekuensinya, beberapa ruangan diubah untuk kebutuhan beberapa jenis binatang
      liar…ini bukan sebuah kapal tetapi kotak binatang liar yang mengapung dengan dimensi yang cukup bagi ukuran sebuah kapal. Kapal ini secara jelas bukan untuk berlayar atau  menjelajah. Ini dibuat untuk mengapung. Ia tertutup rapat dari air dengan menempelkan “ter” (kopher) luar dan dalam (kopher) (ibid., p. 270). Dr. Leupold lebih lanjut menjelaskan bahwa kata “kaphar” berasal dari “kophe” (ibid.). “Kaphar” dalam bahasa Ibrani diterjemahkan sebagai “tebusan” di dalam Alkitab. Kata yang berasal dari “kaphar” diterjemahkan sebagai “tebusan” sebanyak tujuh kali dalam Perjanjian LamaImamat 17:11 memberikan kita arti dari kata ini. Silahkan lihat dalam Alkitab Anda “Karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya dan Aku telah memberikan darah itu kepadamu di atas mezbah untuk mengadakan penebusan bagi nyawamu, karena darah mengadakan penebusan dengan perantaraan nyawa”

      Waktu yang bersamaan kata “penebusan” adalah terjemahan dari “kaphar” yang artinya “ditutupi”. Darah Kristus “menutupi” dosa-dosa kita. Kita diberitahukan secara sederhana dalam Perjanjian Baru: “Berbahagialah orang yang diampuni pelanggaran-pelanggarannya, dan yang ditutupi dosa-dosanya (Roma 4:7).

      Bahtera itu ditutupi dengan ter untuk menjaga agar terbebas dari penghukuman air bah. Ketika Anda datang kepada Kristus, Anda ditutupi oleh darahNya, dan penghakiman Tuhan tidak akan menimpa Anda. Tuhan berfirman kepada Nuh, “mari…masuklah ke dalam bahtera” (Kejadian 7:1). Ketika Nuh masuk ke dalamnya, dia dikelilingi oleh dinding yang dilapisi oleh ter. Ter merupakan tipe/symbol dari darah Kristus. Ketika Anda datang kepada Kristus, maka Anda secara nyata akan dikelilingi oleh darah Kristus dan, “dosa-dosa anda akan ditutupi” (Roma 4:7)! “…dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa” (I Yohanes 1:7).

      Itulah sebabnya mengapa Yesus harus mati di kayu salib – sehingga darahnya dapat menghapus kesalahan dan menutupi dosa-dosa Anda: “Berbahagialah orang yang diampuni pelanggaran-pelanggarannya, dan yang ditutupi dosa-dosanya ” (Roma 4:7).

  3. Kesimpulan.
    1. Semua ini merupakan simbol dan tipologi.
    2. Seperti penilaian gereja mula-mula, seluruh Injil digambarkan dalam bahtera Nuh.
      • ia merupakan sesuatu yang jelek, tidak menarik mata atau pikiran. Sama seperti Kristus yang tidak menarik bagi manusia, dan injil tampak merupakan sebuah kebodohan.
      • Bahtera ditutupi oleh lapisan ter, di luar dan di dalam. Ini menggambarkan darah Kristus yang menutupi orang percaya, sehingga Allah tidak melihat dosa-dosanya.
      • Bahtera kandas di gunung Ararat, dan Nuh keluar dengan hidup. Ini merupakan gambaran Kristus yang keluar dari kuburan, bangkit dari kematian, pada Paskah
        pagi.
    3. Satu hal lagi. Bahtera bersandar pada puncak gunung. Ini merupakan sebuah gambaran dari Kristus yang naik ke Bukit Sion, Kota Allah, di langit yang ketiga. Kristus sekarang berada di surga, di sebelah kanan Allah Bapa. Datanglah kepada Kristus dan anda akan selamat. Datanglah kepada Kristus dan dosa-dosamu akan ditutupi melalui “ter” darahNya. Datanglah pada Kristus, dan Anda dapat pergi ke surga. Sama seperti Nuh yang meloloskan diri dari air bah, Anda juga akan lolos dari neraka. Anda harus datang kepada Kristus, sama seperti Nuh datang kepada Bahtera!

Lagu :
1. Hal. 303 : 1 + 4
2. Hal. 253 : 2 + 5
3. Hal. 236 : 2 + 3
4. Hal. 44 : 4 + 7 + 8 + 10

4 Replies to “Kisah NUH : Penghancuran & Pembaruan (Kejadian 6:13-22)”

Comments are closed.

RSS
Follow by Email
Facebook
Twitter
Visit Us
Follow Me
INSTAGRAM