Surat terbuka bagi orang Indonesia yang berdemonstrasi terhadap Israel

Surat terbuka bagi orang Indonesia yang berdemonstrasi terhadap Israel

Saya memikirkan orang-orang yang terlibat dalam demonstrasi ini. Apakah Anda tahu yang menjadi latar belakang konflik ini ? Menurut Anda bagaimana solusi bagi masalah antara Israel dan Palestina ? Mengapa mereka memilih Israel dan bukannya Hamas sebagai pihak yang bertanggung jawab atas keamanan dan masa depan normal bagi Palestina ? Saya ingin Anda membaca ini, mendengarkan ini. Dan bila Anda ingin melancarkan protes – silakan, namun lakukanlah dengan pengertian, bukan hanya kata-kata kosong dan propaganda.

 

Beberapa mengatakan : kami demonstrasi karena kami ingin Palestina memiliki negara sendiri dan tidak hidup dalam penjajahan Israel

 

Bahkan untuk mulai pembicaraan tentang berakhirnya konflik Israel – Palestina, seseorang perlu menerima konsep solusi dua negara. Konsep dua negara ini artinya Israel dan Palestina hidup berdampingan satu dengan yang lainnya dengan damai. Saat para perwakilan Israel dan Palestina mulai membicarakan perdamaian, dalam perjanjian Oslo di tahun 1993, ini adalah dasar dari negosiasi. Mengakhiri semua permusuhan, adanya teritorial bersama atas klaim historis dan berbagi daerah. Pemerintah Indonesia juga mendukung gagasan ini saat Indonesia bergabung dengan para pemimpin negara dalam pertemuan baru-baru ini (2008) di Annapolis yang bermaksud menyalakan kembali semangat negosiasi.

Israel secara formal dan dalam setiap forum menerima solusi dua negara. Negosiasi untuk kesepakatan telah dilaksanakan bersama Otorita Palestina selama beberapa tahun terakhir.

Akan tetapi, hal yang paling mendasar pada Hamas adalah menolak keberadaan Israel, untuk menghapuskan Israel dengan segenap kekuatan. Negosiasi bukanlah pilihan, tidak ada yang dapat dinegosiasikan mengenai hal ini. Solusi dua negara bahkan merupakan sebuah kemungkinan.

Selengkapnya di http://jakarta.mfa.gov.il/mfm/web/main/Print.asp?DocumentID=92517

Keterpesonaan Luthfie pada Israel

Sunday, 04 January 2009 
Dari Luthfie Asyaukanie untuk Israel
Keterpesonaan Luthfie pada Israel
Beberapa Catatan dari Israel

Sumber :
http://www.invidiousclub.com/index.php?option=com_content&task=view&id=928&Itemid=2

Saya baru saja melakukan perjalanan ke Israel. Banyak hal berkesan yang saya dapatkan dari negeri itu, dari soal Kota Tua yang kecil namun penuh memori konflik dan darah, Tel Aviv yang cantik dan eksotis, hingga keramahan orang-orang Israel. Saya kira, siapapun yang menjalani pengalaman seperti saya akan mengubah pandangannya tentang Israel dan orang-orangnya.

Ketika transit di Singapore, seorang diplomat Israel mengatakan kepada saya bahwa orang-orang Israel senang informalities dan cenderung rileks dalam bergaul. Saya tak terlalu percaya dengan promosinya itu, karena yang muncul di benak saya adalah tank-tank Israel yang melindas anak-anak Palestina (seperti kerap ditayangkan oleh CNN and Aljazira). Tapi, sial, ucapan diplomat itu benar belaka. Dia bukan sedang berpromosi. Puluhan orang yang saya jumpai dari sekitar 15 lembaga yang berbeda menunjukkan bahwa orang-orang Israel memang senang dengan informalities dan cenderung bersahabat.

Continue reading “Keterpesonaan Luthfie pada Israel” »

Gus Dur: Din Syamsudin Ngerti Apa Sih?

Sumber :
http://www.detiknews.com:80/read/2009/01/10/153606/1066172/10/gus-dur-din-syamsudin-ngerti-apa-sih

Jakarta – Tindakan pemerintah RI untuk ikut membantu menghentikan konflik di Jalur Gaza dinilai tidak akan berhasil. Begitu pula tindakan ormas di Indonesia yang ramai-ramai mengecam serangan Israel tersebut.

“Nggak ada apa-apanya. Israel nggak nurut, Palestina juga nggak nurut,” ujar Gus Dur di sela-sela acara kongkow bareng Gus Dur di KBR 68H, Jalan Utan Kayu, Jakarta, Sabtu (10/1/2009).

Gus Dur juga menilai tindakan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin yang membentuk koalisi Masyarakat Madani untuk Palestina sebagai tindakan yang sia-sia. Sebelumnya, Din telah mengumpulkan tokoh-tokoh lintas parpol, agama dan budaya dan mendesak PBB segera bertindak untuk menghentikan konflik di Gaza pada tanggal 7 Januari lalu.

“Nggak usah ngomonglah, wong nggak ngerti masalah sana, nggak usah lah. Din Syamsudin ngerti apa sih? Dia nggak ngerti sejarahnya, Palestina yang mana.
seperti apa Indonesia harus berkoalisi dengan Hamas,” ungkap Gus Dur.

Menurut Gus Dur, PKB juga tidak akan melakukan aksi-aksi di jalanan untuk mengecam Israel, seperti yang dilakukan PKS.

“PKB tidak pernah membicarakan masalah itu. Biarin aja,” imbuh mantan presiden RI itu. 

Gus Dur menjelaskan konflik di Palestina sudah terjadi sejak lama. Menurutnya konflik itu akan terus terjadi selama Hamas masih menembakan roket ke wilayah pemukiman Yahudi.
(rdf/djo)

RSS
Follow by Email
Facebook
Twitter
Visit Us
Follow Me
INSTAGRAM