Jesus Pendamai Manusia-Allah (1 Petrus 3 : 18 – 22)

1 Petrus 3 : 18 – 22 Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Ia, yang telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi yang telah dibangkitkan menurut Roh, dan di dalam Roh itu juga Ia pergi memberitakan Injil kepada roh-roh yang di dalam penjara, yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu. Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan — maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah — oleh kebangkitan Yesus Kristus, yang duduk di sebelah kanan Allah, setelah Ia naik ke sorga sesudah segala malaikat, kuasa dan kekuatan ditaklukkan kepada-Nya. 

Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita

Persoalan manusia yang paling dasar adalah putusnya hubungannya dengan Allah. Sejak Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa dan di usir dari Taman Eden, maka putuslah hubungan Adam dam hawa serta keturunannya dengan Allah. Putusnya hungungan ini membuat manusia tersiksa di dunia ini dan di hukum dalam maut api neraka. Berbagai usaha telah diprakarsai oleh Allah untuk menyadarkan manusia supaya bertobat dan kembali ke jalan Allah, namun semuanya gagal, termasuk Proyek Raksasa Nuh yaitu membuat sebuah Bahtera, juga gagal.

Dalam hal ini, Tuhan Yesus dipadang memecahkan persoalan tersebut dalam tiga cara :

  1. Ia sebagai korban persembahan yang sempurna untuk dosa, yang memenuhi hukum taurat  (Bandingkan dengan Ibrani 9 : 11 -14) 
  2. Ia mengalami kematian imbalan ketidakadilan sebagai hukuman yang ditimpakan oleh hukum taurat atas orang berdosa. (2 Kor 5:21 Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah, Roma 6:23 Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita) 
  3. Ia menghapus penghalang antara manusia dengan Allah yang diakibatkan oleh dosa. “Karena Kristus tidak berdosa, maka penderitaanNya (kematianNya) ialah menebus dosa atau memperdamaikan”. Inilah tujuan YEsus menderita!

Mati Sekali, dalam bahasa aslinya Yunani hapax, berarti menekankan kegenapan/ kesempuraan (tdk perlu di ualang).

Ibrani 9:28 Begitu juga Kristus satu kali saja dipersembahkan sebagai kurban untuk menghapus dosa banyak orang. Ia akan datang lagi pada kedua kalinya, bukan untuk menyelesaikan persoalan dosa, tetapi untuk menyelamatkan orang-orang yang menantikan kedatangan-Nya

Gambaran air bah merupakan kesejajaran dengan baptisan. Dalam baptisan, air melambangkan peghakiman Allah terhadap dosa dan penyelamatan untuk mencapai hidup baru. (Roma 6 : 3-4 Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?  Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.)

Baptisan dipandang sebagai persatuan antara orang yang percaya dan Kristus dalam kematianNya. Dengan demikian, timbullah pemikiran yang bertentangan yaitu : Kematian yang merupakan jalan bagi Kristus untuk memikul hukuman Allah karena dosa dunia, menjadi jalan bagi orang percaya untuk masuk ke dalam hidup baru.

Bagiamanapun juga segala sesuatu yang dilambangkan oleh baptisan itu, diwujudkan dan dimungkinkan bila kita percaya pada kebangkitan Yesus Kristus. Markus 16:16 Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum

Comments are closed.

RSS
Follow by Email
Facebook
Twitter
Visit Us
Follow Me
INSTAGRAM